1 November 2025 18:40

Ramadan di ambang mata, sebentar lagi ia akan datang dengan segenap keutamaannya? Sudah siapkah kita menyambutnya? Mari simak wasiat menjelang ramadan dalam khutbah Jumat berikut ini, agar Ramadan kita lebih bermakna.

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ, نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ 

يا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِيتَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ تَعَالَى، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

Mukadimah Khutbah

Kaum Muslimin rahimakumullah...

Kita kini berada di ambang kedatangan bulan Ramadan, bulan yang Allah karuniakan khusus untuk umat ini. Allah syariatkan puasa dan salat malam padanya, dan di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Bulan ini pula yang di dalamnya diturunkan Al-Quran, sebagaimana firman-Nya:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu adalah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang haq dan batil).”
(QS. Al-Baqarah: 185)

Bulan ini adalah musim kebaikan—di mana pintu-pintu surga dibuka lebar, pintu-pintu neraka ditutup rapat, dan setan-setan yang durhaka dibelenggu.

Wahai hamba-hamba Allah…

Allah mewajibkan kita berpuasa di bulan ini, padahal Dia tidak butuh pada lapar dan dahaga kita. Puasa ini Allah wajibkan semata-mata demi kemaslahatan kita sendiri.
Puncak dari segala maslahat itu adalah agar kita menjadi orang yang bertakwa. Takwa, yang merupakan poros kebahagiaan dan kesuksesan. Sebagaimana firman Allah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.”
(QS. Al-Baqarah: 183)


Hikmah Puasa Ramadan: Menanamkan Muraqabah

Puasa mengajarkan kita untuk selalu merasa diawasi Allah meski dalam keadaan sepi. Puasa menyempitkan jalan-jalan setan dalam tubuh manusia, sehingga bisikan mereka tak sekuat biasanya.
Para setan yang merusak hati dan amal manusia dibelenggu, sehingga mereka tak bisa menggoda dan merusak sebagaimana di luar Ramadan.

Allah menjadikan puasa sebagai madrasah keikhlasan, tempat kita belajar mempersembahkan ibadah semata karena Allah, bukan karena riya, pamer, atau pujian manusia. Karena itulah Rasulullah ﷺ menegaskan:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadan dengan iman dan penuh harap akan pahala, maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu. Dan barangsiapa yang mendirikan malam Lailatul Qadr dengan iman dan penuh harap, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Beliau ﷺ juga bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Dan barangsiapa yang mendirikan (salat malam) di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”


Hikmah Puasa Ramadan: Menanamkan Akhlak Mulia

Puasa juga menjadi madrasah akhlak mulia, tempat kita belajar menahan amarah, melatih kesabaran, membiasakan diri dengan kelembutan, kesantunan, kasih sayang, dan amal ihsan.

Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadis Qudsi:

لُّ عملِ ابْنِ آدَمَ لهُ إِلاَّ الصِّيام، فَإِنَّهُ لِي وأَنَا أَجْزِي بِهِ. والصِّيام جُنَّةٌ فَإِذا كَانَ يوْمُ صوْمِ أَحدِكُمْ فَلاَ يرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ، فَإِنْ سابَّهُ أَحدٌ أَوْ قاتَلَهُ، فَلْيقُلْ: إِنِّي صَائمٌ. والَّذِي نَفْس محَمَّدٍ بِيدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائمِ أَطْيبُ عِنْد اللَّهِ مِنْ رِيحِ المِسْكِ. للصَ فَرْحَتَانِ يفْرحُهُما: إِذا أَفْطرَ فَرِحَ بفِطْرِهِ، وإذَا لَقي ربَّهُ فرِح بِصوْمِهِ

“Setiap amal anak Adam adalah untuk dirinya sendiri, kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai. Maka jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, janganlah ia berkata kotor dan jangan bersuara keras. Jika ada orang mencacinya atau mengajaknya bertengkar, hendaklah ia berkata: ‘Aku sedang berpuasa.’ Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi. Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan: ketika berbuka ia bergembira, dan ketika bertemu Rabbnya ia bergembira karena puasanya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)


Puasa, Jalan Menuju Kemuliaan

Allah juga menjadikan puasa sebagai jalan menuju kemuliaan yang agung pada hari kiamat. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ فِي الجَنَّة بَاباً يُقَالُ لَهُ: الرَّيَّانُ، يدْخُلُ مِنْهُ الصَّائمونَ يومَ القِيامةِ، لاَ يدخلُ مِنْه أَحدٌ غَيرهُم، يقالُ: أَينَ الصَّائمُونَ؟ فَيقومونَ لاَ يدخلُ مِنهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ، فإِذا دَخَلوا أُغلِقَ فَلَم يدخلْ مِنْهُ أَحَدٌ

“Sesungguhnya di surga terdapat sebuah pintu bernama Ar-Rayyan. Tidak akan memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa. Dikatakan pada hari kiamat: ‘Mana orang-orang yang dahulu berpuasa?’ Maka mereka pun berdiri, dan tak ada yang masuk melaluinya selain mereka. Bila mereka telah masuk, pintu itu ditutup, dan tak ada lagi yang bisa memasukinya.”
(Muttafaqun Alaihi)


Nabi ﷺ sendiri bergembira dengan datangnya bulan Ramadan dan menyampaikan kabar gembira itu kepada para sahabat. Beliau mendorong umatnya untuk bersemangat dalam amal, berlomba dalam kebaikan, dan mengisi bulan mulia ini dengan ibadah sebanyak mungkin. Sabda beliau ﷺ:

ِذَا كَانَتْ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَنَادَى مُنَادٍ: ‌يَا ‌بَاغِيَ ‌الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ [مِنَ النَّارِ]، وَذَلِكَ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ

“Jika datang malam pertama bulan Ramadan, maka setan-setan dan jin-jin yang durhaka dibelenggu. Pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pun yang dibuka. Pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satu pun yang ditutup. Dan ada suara yang menyeru: ‘Wahai pencari kebaikan, datanglah! Wahai pencari keburukan, berhentilah!’ Dan Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari api neraka, dan itu terjadi setiap malam.”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)


Penutup Khutbah Pertama

Maka betapa agungnya bulan Ramadan ini…
Betapa mulianya kedudukannya di sisi Allah…
Betapa beruntungnya orang yang diperpanjang umurnya oleh Allah, sehingga bisa menjumpai bulan ini, dan diberi taufik serta kekuatan untuk berpuasa dan beribadah padanya dengan iman dan penuh harapan pahala.

Semoga Allah menjadikan kita semua termasuk golongan tersebut.

أقولُ هذا القولَ وأستغفرُ الله لي ولكم من كل ذنبٍ فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.

Khutbah Kedua

الحمدُ لله الذي منَّ علينا بنعمةِ الإسلام، وشرَعَ لنا الصيامَ والقِيام، والصلاةُ والسلامُ على مَن أنزلَ اللهُ عليهِ القرآنَ في رمضان، هُدىً للناسِ وبيناتٍ من الهُدى والفُرقان، وعلى آلهِ وصحبهِ ومَن تبعهم بإحسانٍ إلى يومِ الدين.

أما بعد

Lima Wasiat Menjelang Ramadan

Wahai kaum Muslimin yang dirahmati Allah…

Pertama-tama, aku wasiatkan kepada diriku dan kepada kalian semua untuk bertakwa kepada Allah.
Mari kita sambut datangnya bulan Ramadan ini dengan hati yang penuh kegembiraan dan syukur atas karunia dan rahmat Allah kepada kita.

Sambutlah Ramadan ini dengan persiapan ilmu, yaitu dengan mempelajari hukum-hukum dan adab-adabnya, karena ilmu syar’i adalah kompas yang membimbing ibadah agar sah dan diterima, dan ilmu pula yang akan mengangkat kita ke derajat tertinggi di sisi Allah.


Yang kedua, hendaknya kita menjaga bulan Ramadan ini dari noda dosa dan maksiat.
Sesungguhnya puasa adalah perisai yang kokoh dari api neraka, selama perisai itu tidak kita rusak sendiri dengan maksiat kepada Allah.


Yang ketiga, marilah kita menjaga shalat berjamaah, menjaga shalat tarawih dan qiyamul lail, serta memperbanyak tilawah Al-Quran.

Jangan biarkan semangat kita mengendur di pertengahan atau akhir bulan.
Justru kita harus semakin bersemangat di akhir Ramadan, sebagaimana teladan Nabi kita Muhammad ﷺ yang di sepuluh malam terakhir Ramadan lebih bersungguh-sungguh dalam ibadah daripada malam-malam sebelumnya.


Yang keempat, mari kita perhatikan urusan orang-orang miskin dan kaum dhuafa, karena Rasulullah ﷺ adalah manusia paling dermawan, dan lebih dermawan lagi di bulan Ramadan.
Maka perbanyaklah bersedekah dan menebar kebaikan, karena Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan.


Yang kelima, perhatikanlah silaturahmi dan hubungan antar sesama.
Berusahalah untuk memperbaiki hubungan yang retak, dan akhiri permusuhan serta saling menjauh karena urusan dunia atau kepentingan pribadi.

Ketahuilah bahwa permusuhan dan kebencian adalah penghalang turunnya ampunan dan diterimanya amal, hingga dua orang yang berselisih itu berdamai dan saling memaafkan.

يا رَبَّنَا بَلِّغْنَا رَمَضَانَ، وَارْزُقْنَا صِيَامَهُ وَقِيَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا،
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِينَ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِينَ،
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنَا، وَارْزُقْهُمْ بِطَانَةً صَالِحَةً، وَوَفِّقْهُمْ لِمَا فِيهِ صَلَاحُ الْعِبَادِ وَالْبِلَادِ،
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *