Imam Badruddin Ibnu Jama’ah al-Kinani rahimahullah mengatakan,
اعلمْ أنّ درجة العلم، درجة وراثة الأنبياء، ولا تُنال المعالي إلا بشق الأنفس.
“Ketahuilah, bahwa kedudukan ilmu itu setara dengan derajat warisan para nabi. Dan sesuatu yang tinggi tidak bisa diraih kecuali dengan usaha yang keras.”
📋 Tadzkiratus Sami’ wal Mutakallim fii Adabil Alim wal Muta’allim
Pantas saja para salaf mereka rela melakukan rihlah yang melelahkan nan jauh demi mendapatkan ilmu yang sangat tinggi kedudukannya.
Lihatlah bagaimana sahabat Jabir bin Abdillah rela harus safar sebulan penuh karena ingin mendengar satu hadits saja dari sahabat Abdullah bin Unais -radhiyallahu ‘anhum-.
Tidak lain yang menjadi pelecut semangat mereka adalah sabda baginda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
“…وإن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما، وإنما ورثوا العلم، فمن أخذه أخذ بحظ وافر.”
“Sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham, akan tetapi (yang mereka wariskan) adalah ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya, sungguh ia telah meraup bagian yang sangat banyak. (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)
Rihlah Thalabul Ilmi adalah sunnah salaf rahimahumullah
https://t.me/rihlahthalabulilmi
Baca Juga: Begadang Malam untuk Membahas Ilmu


