Orang yang diazab di Neraka, tidak akan merasa terhibur ketika melihat orang lain yang sama-sama diazab atau yang azabnya lebih pedih darinya.
Allah Taala mengatakan:
وَلَن يَنفَعَكُمُ الْيَوْمَ إِذ ظَّلَمْتُمْ أَنَّكُمْ فِي الْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ
“Hari ini tidak ada gunanya (kenyataan) bahwa kalian diazab bersama-sama, karena kalian semua telah berbuat zalim.” (QS. Az-Zukhruf: 39)
Kata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, “Allah Taala memutus manfaat yang mereka dapatkan dari melihat orang lain yang sama-sama diazab.
Beda dengan di dunia, apabila suatu musibah telah merata, hal ini bisa menjadi pelipur lara. Setiap orang akan mengaca dengan yang lainnya (sehingga ia merasa terhibur, karena dia bukan satu-satunya orang yang tertimpa musibah -pent).
Sebagaimana kata Khansa’ (penyair Arab yang merangkai bait syair ini saat dua saudaranya terbunuh -pent),
وَلَولا كَثرَةُ الباكينَ حَولي … عَلى إِخوانِهِم لَقَتَلتُ نَفسي
وَما يَبكونَ مِثلَ أَخي وَلَكِن … أُعَزّي النَفسَ عَنهُ بِالتَأَسّي
Kalau bukan karena banyaknya orang yang menangis di sekitarku …
Atas kehilangan saudara-saudara mereka, niscaya sudah kubunuh diriku
Mereka memang tidak menangisi orang yang semisal saudaraku …
Tapi setidaknya aku menghibur jiwa dengan melihat sekelilingku
Faedah Dars Risalah at-Tabukiyyah dalam rangkaian Daurah Imam Ibnul Qayyim ke-11


