Ummul mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan suatu ketika terjadi gerhana matahari di masa Rasulullah ﷺ, maka beliau pun bergegas melaksanakan salat gerhana bersama para sahabatnya, tatkala seusai shalat dan matahari kembali terang, beliau mulai berkhutbah, memuji Allah dan menyanjung-Nya kemudian beliau bersabda:
“Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan tanda kebesaran Allah Ta’ala, bukan tanda kelahiran atau kematian seseorang, jika kalian menyaksikan hal itu, hendaknya kalain berdoa kepada Allah, bertakbir, salat dan bersedekahlah”
Kemudian beliau melanjutkan:
“Wahai umat Muhammad, sungguh tidak ada satupun yang lebih cemburu dari Allah tatkala hamba laki-laki atau hamba perempuan-Nya berzina, wahai umat Muhammad seandainya kalian tahu apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”
(Kisah selengkapnya disebutkan oleh Imam al-Bukhari rahimahullah dalam shahihnya).
Mengapa dosa zina menjadi satu-satunya yang disebut oleh Rasulullah ﷺ dalam Khutbah gerhana matahari?
Fadhilatusy Syaikh Abbas al-Jaunah hafizhahullah menjelaskan:
“Sebab dosa zina menjadi satu-satunya yang disebut dalam shalat gerhana adalah karena zina akan menimbulkan kegelapan dan melenyapkan cahaya iman dalam hati seseorang sebagaimana gerhana dapat menimbulkan kegelapan dan menutupi cahaya matahari.”
Berkolaborasi dengan Ahlussunnah Ternate


