Kalau Bukan Akidah Salaf, Apa Tidak Selamat dari Neraka?

Mungkin sempat terbetik di benak kita sebuah pertanyaan, “Kalau bukan akidah salaf, apa tidak selamat dari neraka?”

Ya, pertanyaan ini memerlukan jawaban yang tepat agar bisa melegakan hati yang haus akan jawaban. Namun tentu kita meyakini bahwa dengan akidah salaf, seseorang bisa mendapat jaminan selamat dari api neraka.

Untuk menjawab pertanyaan di atas, kami akan bawakan kisah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah tatkala pertanyaan serupa disodorkan kepada beliau.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah pernah disidang dalam sebuah majelis peradilan lantaran kitab Aqidah Wasithiyah yang beliau tulis.¹

Beliau ditanya: Anda bilang dalam kitab ini, bahwa “(Yang saya tulis ini) adalah akidah yang diyakini oleh golongan yang selamat dan akan ditolong hingga tegaknya hari Kiamat.”

Lalu kalau tidak meyakini akidah ini, apa tidak bisa selamat dari Neraka?

Di hadapan para hakim dan masyaikh pada zaman itu, beliau menjawab:

“Saya tidak menyatakan demikian! Tidak ada konsekuensi makna tersebut dalam ucapan saya.

Namun yang saya yakini, bahwa akidah ini adalah prinsip golongan yang selamat. Barangsiapa yang meyakininya, ia mendapatkan janji untuk selamat dari Neraka.

Dan siapa yang tidak meyakininya, maka ia tidak mendapatkan janji itu dan ia terancam dengan azab Neraka.

Namun terkadang, bisa saja seorang selamat dari Neraka (meskipun menyelisihi akidah salaf) karena beberapa faktor. Antara lain:

• Jujur pendiriannya dalam Islam.
• Ia mempunyai amal kebajikan dan jasa yang besar dalam berjihad membela ajaran Islam. Sehingga hal itu dapat menghapus kesalahannya .

Syarah Aqidah al-Wasithiyyah, karya Syaikh Shalih Alu Syaikh hafizhahullah.

1. Sebuah kitab yang merupakan jawaban beliau untuk penduduk kota Wasith, saat beliau ditanya tentang prinsip dasar akidah dan keyakinan salaf yang diyakininya. ↩︎