3 November 2025 10:42

Kisah Istisqa’ dan Istish-ha’ saat Khutbah Jumat¹

Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu anhu menceritakan;

Di suatu hari Jumat, ada seorang Arab Badui yang masuk masjid dari arah pintu yang sejajar dengan Darul Qadha’.

Saat itu Rasulullah ﷺ sedang berdiri menyampaikan khotbah. Orang itu pun menghadap Rasulullah ﷺ sambil berdiri, seraya mengatakan: Wahai Rasulullah, hewan-hewan telah binasa, perjalanan terputus. Mintalah kepada Allah agar menurunkan hujan kepada kami.

Rasulullah ﷺ pun mengangkat kedua tangannya dan berdoa, “Ya Allah, turunkan hujan kepada kami.” Sebanyak 3 kali.

Kata Anas: Demi Allah, Sebelumnya kami tidak melihat mega mendung maupun gumpalan awan di langit, dalam keadaan tidak ada rumah maupun bangunan antara tempat kami dengan Gunung Sal’ (yang menghalangi terlihatnya awan).

Tiba-tiba muncul dari balik gunung itu awan seperti tameng. Tatkala sampai di tengah langit, awan itu menyebar dan menurunkan hujan. Demi Allah, kami pun tidak melihat matahari hingga 1 minggu.

Kemudian di hari Jumat berikutnya, datang lagi seorang Arab Badui dari arah yang sama, sementara Rasulullah ﷺ sedang berdiri menyampaikan khotbah.

Dia pun berdiri menghadap Rasulullah ﷺ seraya berkata: Wahai Rasulullah, hewan-hewan telah binasa, perjalanan terputus. Mintalah kepada Allah agar menahan hujan ini dari kami.

Rasulullah ﷺ pun berdoa mengangkat kedua tangannya: “Ya Allah, turunkan hujan ini di sekitar kami bukan di atas kami. Ya Allah turunkan di atas dataran-dataran tinggi, bebukitan, perut-perut lembah dan tempat tumbuhnya pohon.”

Hujan pun berhenti, dan kami keluar di bawah sinar mentari.

Kata Syarik (salah satu perawi hadis): Apakah dia orang yang sama? Anas menjawab: Aku tidak tahu.

(Muttafaqun Alaihi)

Faedah Dars Umdatul Ahkam bersama Fadhilatusy Syaikh Abbas Al-Jaunah hafizhahullah


¹. Istisqa’: Memohon turunnya hujan
Istish-ha’: Memohon agar langit cerah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *