1 November 2025 19:10

Ilmu yang bermanfaat adalah salah satu amalan yang tidak akan terputus meskipun pemiliknya telah meninggal dunia.

Rasulullah ﷺ bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ : إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak salih yang mendoakannya.” (HR. Muslim no. 1631)

Abul Abbas al-Qurthubi1 menjelaskan makna hadis ini,

وَفِيهِ مَا يَدُلُ عَلَى الحَضِّ عَلَى تَخْلِيدِ العُلُومِ الدِّينِيَّةِ بِالتَّعْلِيمِ وَالتَّصْنِيفِ

Di dalam hadis ini terdapat anjuran untuk mengabadikan ilmu agama melalui pengajaran dan penulisan.” (Al-Mufhim lima Asykala min Talkhishi Kitabi Muslim, 4/555)

Mari luangkan waktu untuk menulis. Semoga setiap tulisan kita menjadi ilmu yang bermanfaat dan terus mengalirkan pahala, meskipun ajal telah tiba.


  1. Beliau adalah Abul Abbas Ahmad bin Umar al-Qurthubi. Wafat pada tahun 656 H ↩︎

Berkolaborasi dengan Al-Baihaqi Pena

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *