Mohon nasehatnya untuk orang tua yang keberatan menyekolahkan anaknya ke ma’had atau markiz karena takut bagaimana masa depan anak nanti tanpa keterampilan atau ijazah?
Subhanallah! Ini mengherankan.
Dahulu salaf tidak mementingkan ini semua, tetapi mereka menjadi para imam besar dan menghasilkan karya-karya ilmiah yang luar biasa. Para salaf dahulu tidak khawatir akan masa depan dunia mereka. Masa depan yang paling penting adalah yang terkait dengan agama, sunnah dan akidah.
Apabila seorang bertakwa kepada Allah dan menempuh jalan menuntut ilmu maka ini merupakan sebab terbesar terbukanya pintu rezeki. Adapun Ijazah, dahulu salaf tidak memiliki ijazah.
Bahkan dahulu Syaikh Muqbil ketika telah meraih gelar magister, beliau ditanya, “Di mana ijazah Anda?” Beliau menjawab, “Aku tidak tahu ke mana perginya ijazah tersebut.” Namun walau demikian Allah jadikan beliau bermanfaat bagi negeri ini bahkan luar negeri sekalipun.
Ijazah bukanlah tolak ukur keberhasilan. Namun siapa yang bersemangat mendapatkan ijazah kami tidak mengatakan bahwa ini haram. Tetapi tempat-tempat yang mengeluarkan ijazah biasanya ilmu (agama -pent) di sana sedikit karena tujuan utama mereka adalah ijazah dan agar mereka bisa berkerja (dengan ijazah tersebut).
Adapun kebanyakan orang-orang yang Allah jadikan mereka bermanfaat, kalau kamu tanya mana ijazahmu? Ia akan menjawab: tidak tahu entah di mana.
Seandaikan dahulu Syaikh Muqbil terus mengejar ijazah di Saudi, mungkin kami tidak akan mengenal beliau di Yaman, dan tidak akan mengenal as-Sunnah. Namun beliau meninggalkan Saudi, meninggalkan kuliah dan universitas kemudian pergi ke Dammaj dan membangun masjid. Allah pun akhirnya memberi manfaat melalui beliau kepada Masyarakat Yaman dan yang di luar Yaman.
Sekali lagi kami katakan ijazah bukanlah tolak ukur keberhasilan. Di sisi lain kami juga tidak mengatakan bahwa hal tersebut haram. Namun yang kami khawatirkan adalah ketika seseorang mengejar ijazah dan tidak ada tujuan lain selain itu.
Sungguh kami tidak melihat keberkahan yang paling besar selain belajar di masjid-masjid. Adapun orang-orang yang memiliki berbagai macam ijazah, sedikit manfaat mereka di tengah-tengah masyarakat. Berbeda dengan yang belajar di masjid, manfaat mereka sangat besar di tengah-tengah masyarakat.
Maka engkau wahai saudaraku, bersemangatlah dalam hal yang bermanfaat bagimu. Jika Allah berikan kesempatan untuk engkau menggabungkan antara dua kebaikan (mencari ijazah dan agama), maka ini bagus. Namun jika tidak dimudahkan, maka pujilah Allah Taala atas apa yang telah Ia mudahkan.
Dijawab oleh: Fadhilatusy Syaikh Abbas Al-Jaunah hafizhahullah
No. Fatwa: 0040
#kontemporer #ijazah #pendidikan #syaikh_abbas_aljaunah


