Penggunaan kata ‘adalah’ dan ‘ialah’ sering kali mengalami kerancuan. Sekilas penggunaannya terlihat sama dan dapat saling menggantikan, padahal keduanya berbeda.
- Dalam KBBI, kata ‘adalah’ termasuk dalam kelas kata verba atau kata kerja. Sedangkan kata ‘ialah’ termasuk dalam kelas kata partikel atau kata penghubung.
- Kata ‘adalah’ memiliki tiga makna, yaitu: identik dengan, sama maknanya dengan, dan termasuk dalam kelompok atau golongan. Pembuktiannya, dalam praktik penggunaannya kata ‘adalah’ dapat digantikan dengan frasa-frasa di atas.
Misal:
- Membaca adalah kebiasaan orang-orang cerdas. Maknanya: Membaca identik dengan kebiasaan orang-orang cerdas.
- Muharram adalah bulan pertama Hijriah. Maknanya: Muharram sama dengan bulan pertama Hijriah.
- Kitab Alfiah Ibnu Malik adalah kitab nahu. Maknanya: Kitab Alfiah Ibnu Malik termasuk dalam golongan kitab nahu.
Adapun kata ‘ialah’ bermakna penghubung di antara dua penggal kalimat yang menegaskan perincian atau penjelasan atas penggal yang pertama itu.
Misal: Yang diperlukan oleh kaum muslimin saat ini ialah para ulama yang kompeten dan berintegritas.
Jika kita telah memahami perbedaan antara kedua kata di atas, mari cermati dua contoh berikut:
- Nabi Yusuf ialah putra Nabi Ya’qub
- Nabi Yusuf adalah putra Nabi Ya’qub
Manakah kalimat yang lebih tepat? Tulis jawabannya di kolom komentar ya…
Berkolaborasi dengan Al-Baihaqi Pena


