Dalam hidup yang penuh tantangan dan keterbatasan waktu, efisiensi menjadi salah satu kunci meraih kesuksesan. Mengelola waktu dengan baik sangat penting karena berpengaruh langsung pada produktivitas, kualitas hidup, dan tercapainya tujuan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasihatkan untuk menggunakan waktu sebaik mungkin sebelum datangnya kesibukan dan keterbatasan. Kata beliau,
اغْتَنِمْ خَمْسًا قبلَ خَمْسٍ: شَبابَكَ قبلَ هَرَمِكَ، وصِحَّتَكَ قبلَ سَقَمِكَ، وغِناكَ قبلَ فَقْرِكَ، وفَرَاغَكَ قبلَ شُغْلِكَ، وحَياتَكَ قبلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: (1) masa mudamu sebelum masa tuamu, (2) sehatmu sebelum sakitmu, (3) kayamu sebelum miskinmu, (4) waktu luangmu sebelum sibukmu, (5) hidupmu sebelum matimu.” (HR. Ibnu Abi ad-Dunya, al-Hakim, dan al-Baihaqi)
Di antara bentuk efisiensi waktu adalah ketika seorang berhasil mendapatkan dua hasil pekerjaan dalam sekali upaya. Sebagaimana kata sebuah peribahasa:
“Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.”
Artinya, cukup dengan satu tindakan, orang itu mendapatkan lebih dari satu hasil. Dalam pepatah Arab juga ada ungkapan serupa:
“عُصْفُوْرَيْنِ بِحَجَرٍ وَاحِدٍ”
“Dua burung kena dengan satu lemparan batu.”
Peribahasa ini juga berarti: orang yang mendapatkan dua keuntungan dalam satu waktu. Contohnya ketika seorang melakukan muzakarah ilmu (belajar bersama), ia mendapatkan dua manfaat sekaligus:
- Memperdalam Pemahaman.
Karena dengan berdiskusi, seseorang bisa melihat berbagai sudut pandang dan lebih mudah memahami pelajaran.
- Melatih Kemampuan Berkomunikasi.
Karena dengannya kita jadi belajar menyampaikan pendapat dengan baik, mendengarkan orang lain, dan saling menghargai.
Pepatah ini mengajarkan kita untuk berpikir cerdas dan strategis. Saat merencanakan aktivitas, carilah cara agar satu kegiatan bisa memberikan banyak manfaat. Ini bukan hanya tentang efisiensi, tapi juga soal bagaimana kita memanfaatkan waktu dan tenaga sebaik mungkin.
Di zaman modern yang serba cepat, kemampuan untuk menyelesaikan banyak hal dalam satu waktu adalah kebutuhan. Karena itu, mari biasakan diri untuk berpikir seperti pepatah di atas: sekali mendayung atau melempar, manfaatnya bisa berlipat.
Berkolaborasi dengan Al-Baihaqi Pena


