By Mushab Klaten 
Masih banyak orang yang salah dalam menggunakan frasa “barang siapa,” baik dalam penulisannya antara disambung atau dipisah, demikian juga ketika membedakan maknanya. Banyak yang mengartikan “barang siapa” sebagai “milik siapa.”
Lalu, bagaimana cara yang benar untuk membedakan antara frasa “barang siapa” yang bermakna “siapa saja” dan yang berarti “milik siapa” dan bagaimana penulisannya yang benar?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita dapat merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), baik versi daring maupun Edisi III.
- KBBI Daring
Menurut KBBI daring, frasa yang benar adalah “barang siapa” yang ditulis terpisah. Frasa ini bermakna “siapa saja.” Anda dapat melihat penjelasan lengkapnya di sini: KBBI Daring
- KBBI Edisi III
Dalam KBBI Edisi III yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Depdiknas, penulisan yang benar juga dijelaskan dengan memisahkan “barang” dan “siapa,” yang artinya “siapa saja.”
Dari dua sumber ini kita ketahui bahwa frasa ini ditulis secara terpisah dan memiliki makna “siapa saja.”
Lalu, apakah “barang siapa” bisa diartikan sebagai “milik siapa”? Jawabannya adalah tidak bisa.
Frasa “barang siapa” hanya memiliki makna “siapa saja,” dan tidak dapat digunakan untuk mengartikan “milik siapa.” Oleh karena itu, penting untuk selalu menulis frasa ini dengan benar agar tidak terjadi kekeliruan dalam komunikasi.
Berkolaborasi dengan Al-Baihaqi Pena
Muhammad Sofwan